Tidak ada anak yang BODOH
apabila diajar oleh Guru baik dan memiliki metoda pengajaran yang baik

Minggu, 15 Januari 2012

Semangat Baru dalam Melayani Tuhan

Mungkin, di akhir tahun kemarin masing-masing dari kita sudah melakukan refleksi diri, introspeksi diri dan mengingat kembali yang terjadi selama 2011. Lalu, di akhir 2011 Anda berjanji pada diri sendiri dan pada Tuhan untuk melangkah pasti dengan segala bentuk perubahan. Baik itu perubahan sikap dan perilaku, perubahan pola kerja dan perubahan dalam banyak hal. Perubahan yang mendasar mungkin Anda tetapkan dalam hati, yaitu sungguh-sungguh dalam melayani Tuhan.

Setiap kali memasuki tahun baru, berarti kita sama dengan membuka lembaran baru. Terserah kita mau mengisi lembaran baru itu dengan penuh sukacita atau asal-asalan saja. Ibarat seorang bayi yang baru lahir, memiliki sikap dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi.

Seperti ada tertulis "Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan (1 Petrus 2 : 2).

Bayi yang baru lahir, selalu menangis ketika akan menyampaikan satu hal kepada orangtuanya. Karena dia belum bisa berbicara. Dan ketika mulai berbicara, komunikasi kita dengan anak tadi akan semakin terjalin dengan erat. Masa-masa balita ini menjadi masa yang sangat menenetukan bagi pembentukan karakter anak di kemudian hari. Apabila kita salah dalam mendidiknya, maka di kemudian hari kita akan menuai kesalahan kita sendiri.

Seperti kata pepatah, buah mangga jatuhnya tak jauh dari pohonnya. Sama halnya dengan mendidik anak, kalau kita mendidik dia dengan cara-cara yang tidak berkenan bagi Tuhan, berarti kita harus siap dengan hasilnya di kemudian hari. Di tahun 2012 ini, kita perlu lebih intens berkomunikasi dengan Tuhan lewat doa, membaca firman-Nya dan melakukan perintah-Nya dengan sepenuh hati.

"Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih!" (Yesaya 44 : 2)

Kita perlu menanamkan perkataan-perkataan Tuhan dalam setiap langkah kita menjalani tahun ini. "Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan. (Hosea 10 : 12)

Kemudian, firman Tuhan dalam 2 Korintus 9 : 6 dituliskan "Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga."

Memasuki tahun baru ini, kita persiapkan hati kita dengan semangat baru dalam melayani Tuhan. Melayani Tuhan bisa kita lakukan lewat pekerjaan kita, aktivitas kita sehari-hari dan lewat kesungguhan kita menuruti perintah-Nya.

Bagaimana rasanya kalau Anda selaku orangtua tidak pernah bertegur sapa dengan anak-anak Anda - Pasti akan merasakan sesuatu yang berbeda di dalam hati. Ada apa ini Tuhan - Kenapa anak-anak saya tidak pernah bertegur sapa dengan saya orangtuanya - Sama halnya dengan Bapa di surga, Ia akan merasa sangat rindu dengan teguran Anda lewat doa yang tulus.

"Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi." (Yesaya 49 : 8)

Melayani dengan sungguh-sungguh saat ini sudah sangat sulit kita temukan. Seorang pelayan restoran misalnya, ketika ia melayani tamunya dengan sungguh-sungguh, maka tamu yang dilayaninya akan datang kembali di lain kesempatan. Akan tetapi, ketika seorang pelayan melayani tamunya dengan tidak sopan dan serabutan, percayalah, tamu itu tidak akan pernah kembali lagi dan ia akan menceritakan pengalamannya kepada banyak orang.

Tuhan menciptakan kita bukan sendiri, tapi ada miliaran manusia menghuni bumi ini. Berarti kita harus saling mengasihi sesama ciptaan-Nya. Saling menghargai, saling menghormati dan melayani dengan sepenuh hati. Kalau kita melayani Tuhan dengan sepenuh hati, pasti akan ada perasaan damai dihati kita masing-masing.

Hendaklah kita berkata di dalam hati kita masing-masing, "Dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan di tahun yang baru ini. Walaupun dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari banyak pihak."

Dan biasanya, pencobaan itu akan datang dari orang paling dekat dengan kita, seperti isteri atau suami, anak-anak, saudara dan keluarga terdekat lainnya. Kalau pencobaan dari lingkungan dan orang lain mungkin akan datang kemudian. Sekarang, keputusannya ada di tangan kita. Apakah kita akan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh atau hanya setengah hati. Selamat Tahun Baru.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar