Definisi BAHAGIA

KEBAHAGIAAN itu TIDAK BERGANTUNG pada jumlah uang yang kita miliki!
Menggendong bayi dapat memberikan kebahagiaan melebihi mengendarai mobil mahal.
Merasakan tetesan air hujan dpt memberikan kegembiraan melebihi makan masakan mahal.
JGN MENEMPELKAN KEBAHAGIAAN PADA UANG, jika ingin gembira maka bergembiralah.
Semua itu bergantung pada cara pandang kita terhadap kegembiraan dan kebahagiaan.

Mengapa terus Menangis ???

Beberapa orang menangis karena hanya punya sedikit uang,
Beberapa orang menangis karena meski punya banyak uang, mereka ingin uang lebih banyak lagi.

Beberapa orang menangis karena hubungan cinta yang rumit,

 Beberapa orang menangis karena men-jomblo,
Beberapa orang menangis karena belum menikah,
Beberapa orang menangis karena pernikahan tidak seindah yang dibayangkan,
Beberapa orang menangis karena tidak punya anak,
Beberapa orang menangis karena anaknya tidak seperti yang mereka inginkan,
Beberapa orang menangis karena mempunyai keluarga yang terlalu banyak,
Beberapa orang menangis karena diantara keluarganya tidak ada yang bisa diajak bicara,
Beberapa orang menangis karena tidak punya pekerjaan,

Beberapa orang menangis karena pekerjaannya sangat berat,

Mengapa begitu banyak yang kita tangisi dan kita keluhkan?
Tidak dapatkah kita sejenak merasa semuanya OK dgn apa yang ada di kehidupan kita dan apapun yang telah kita kerjakan?
Tidak dptkah kita melihat semua ketidaksempurnaan itu dan menemukan alasan untuk bahagia dalam hidup ini?
Tidak dapatkah kita memahami bahwa hidup tidaklah akan sempurna?

Beberapa hal akan mendukung kita, dan Beberapa hal akan melawan kita?
Tidak dapatkah kita berhenti menangis, mengeluh, merasa susah tentang diri kita, dan memahami bahwa semua orang di dunia ini juga memiliki kesusahannya sendiri-sendiri?
Tidak dapatkah kita merasa sedikit kebahagiaan dalam hidup ini?

Nikah

Cowo: Syank.. Nikah yukk..
Cewe: Aahh Syank.. kan aku masih sekolah...
Cowo: Ya udah kita nikahnya Hari minggu aja yank.. kan sekolah libur..
Cewe: -__-

Kakatua

Di sebuah toko penjual burung, mempunyai 2 burung kakak tua. Kedua burung itu berbeda, yang satu suka bernyayi dan yang satunya lagi hanya diam saja, datang seseorang ingin membeli burung kakak tua. Ia berkata kepada si penjual burung:
Pembeli: Berapa harga burung kaka tua ini mas...??
Penjual: Kalau yang suka nyayi itu 500.000 rupiah, sedangkan yang diam itu 1.000.000 rupiah.
Pembeli: Lho kok yang suka nyayi harganya lebih murah dari yang hanya diam saja.
Penjual: yah.... jelas beda wong yang harganya 1.000.000 itu pencipta lagunya kok

Uang 500

Ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur yang berdomisili tak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak kecil berlari-lari dan melompat-lompat di depan mereka.
Tukang cukur berkata, “Itu Bejo, dia anak paling bodoh di dunia” “Apa iya?” jawab pengusaha
Lalu tukang cukur memanggil si Bejo, ia lalu merogoh kantongnya dan
mengeluarkan lembaran uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu menyuruh Bejo memilih,”Bejo, kamu boleh pilih & ambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo nih!” Bejo melihat ke tangan Tukang cukur dimana ada uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil uang Rp. 500.
Tukang cukur dengan perasaan benar dan menang lalu berbalik kepada sang pengusaha dan berkata,”Benar kan yang saya katakan tadi, Bejo itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui. Sudah tak terhitung berapa kali saya lakukan tes seperti itu tadi dan ia selalu mengambil uang logam yang nilainya paling kecil.” Setelah sang pengusaha selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan
pulang dia bertemu dengan Bejo. Karena merasa penasaran dengan apa yang dia lihat sebelumnya, dia pun memanggil Bejo lalu bertanya, “Bejo, tadi saya melihat sewaktu tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp. 1000 dan Rp. 500, saya lihat kok yang kamu ambil uang yang Rp. 500, kenapa tak ambil yang Rp. 1000, nilainya kan lebih besar 2 kali lipat dari yang Rp. 500?”
Bejo pun berkata,”Saya tidak akan dapat lagi Rp. 500 setiap hari, karena tukang cukur itu selalu penasaran kenapa saya tidak ambil yang seribu. Kalau saya ambil yang Rp. 1000, berarti permainannya akan selesai…”

Idul Adha 1434 H