Merah dan putih telah dikenal di Indonesia sejak abad ke-8. Saat itu, wilayah Nusantara masih terbagi-bagi dalam bentuk kerajaan-kerajaan. Dari kesekian banyak kerajaan-kerajaan tersebut terdapat Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan dengan wilayah terluas(hampir seluruh wilayah Nusantara). Kerajaan Sriwijaya memiliki peninggalan yang sangat mendunia, yakni Candi Borobudur yang dibangun pada tahun 824 Masehi. Pada salah satu dinding candi tersebut, terdapat "pataka" di atas lukisan tiga orang pengawal membawa bendera merah putih yang sedang berkibar. Kata dwaja/pataka sangat lazim digunakan dalam kitab Jawa Kuno atau kitab Ramayana. Gambar rataka yang terdapat di Candi Borobudur digambarkan berwarna merah putih oleh seorang pelukis berkebangsaan Jerman. Pada Candi Prambanan juga terdapat lukisan Anoman(kera berbulu putih) yang terbakar ekornya yang melambangkan warna merah pada api dan warna putih pada bulu badan Anoman.
Merah putih juga sudah dikenal Kerajaan Kediri. Pada saat kerajaan Kediri mengalami kemunduran(sekitar 1292), Raja Jayakatwang dari Kediri melakukan pemberontakan melawan Kerajaan Singosari yang berada di bawah kekuasaan Raja Kertanegara. Saat itu, pasukan Kediri sudah menggunakan bendera merah putih. Pada saat itu, tentara Singosari sedang dikirim ke Semenanjung Malaya. Jayakatwang mengirimkan para tentaranya dengan mengibarkan panji-panji merah putih beserta gamelan ke arah selatan Gunung Kawi. Pasukan inilah yang kemudian berhadapan dengan Pasukan Singosari, padahal pasukan Singosari yang terbaik dipusatkan untuk menghadang musuh di sekitar Gunung Penanggungan.
Merah putih juga menyebar hingga Kerajaan Majapahit. Putri Dara Jingga dan Dara Perak yang dibawa tentara Pamelayu juga mengandung unsur warna merah dan putih(jingga=merah, perak=putih). Keraton tempat Raja Hayam Wuruk bersemayam juga disebut sebagai keraton merah putih karena tembok yang melingkari kerajaan itu terdiri dari batu bata merah dan putih.
Warna merah dan putih terus mengalami perkembangan hingga menjadi bendera kebangsaan Negara Indonesia saat ini.
Merah putih juga menyebar hingga Kerajaan Majapahit. Putri Dara Jingga dan Dara Perak yang dibawa tentara Pamelayu juga mengandung unsur warna merah dan putih(jingga=merah, perak=putih). Keraton tempat Raja Hayam Wuruk bersemayam juga disebut sebagai keraton merah putih karena tembok yang melingkari kerajaan itu terdiri dari batu bata merah dan putih.
Warna merah dan putih terus mengalami perkembangan hingga menjadi bendera kebangsaan Negara Indonesia saat ini.
MAKNA MERAH PUTIH
Bangsa Indonesia zaman dahulu (6000 tahun yang lalu) menganggap Matahari dan Bulan merupakan benda langit yang sangat penting dalam perjalanan hidup manusia. penghormatan terhadap benda langit tersebut disebut penghormatan Surya Candra. Bangsa Indonesia kuno menghubungkan matahari dengan warna merah dan Bulan dengan warna putih. Akibat dari penghormatan Surya Candra, bangsa Indonesia sangat menghormati dwi warna tersebut.
Warna merah pada bendera merah putih melambangkan darah, yakni ciri manusia yang masih hidup. Sedangkan putih melambangkan getah, bisa tumbuhan yang masih hidup. Warna merah putih dianggap sebagai lambang keagungan, kesaktian, dan kekayaan.
Makna warna merah adalah gula merah, bubur merah, berani, kuat, menyala, darah. Sedangkan makna warna putih adalah gula putih, bubur putih, kelapa, suci, bersih, hidup, getah.
Lalu, bendera Merah Putih bergelar "Sang" yang berarti kemegahan yang turun temurun, sehingga Sang Saka berarti bendera warisan yang dimuliakan
Warna merah pada bendera merah putih melambangkan darah, yakni ciri manusia yang masih hidup. Sedangkan putih melambangkan getah, bisa tumbuhan yang masih hidup. Warna merah putih dianggap sebagai lambang keagungan, kesaktian, dan kekayaan.
Makna warna merah adalah gula merah, bubur merah, berani, kuat, menyala, darah. Sedangkan makna warna putih adalah gula putih, bubur putih, kelapa, suci, bersih, hidup, getah.
Lalu, bendera Merah Putih bergelar "Sang" yang berarti kemegahan yang turun temurun, sehingga Sang Saka berarti bendera warisan yang dimuliakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar