Tidak ada anak yang BODOH
apabila diajar oleh Guru baik dan memiliki metoda pengajaran yang baik

Minggu, 29 April 2012

Now let's Pray



In the name of the Father, and of the Son, and the Holy Spirit. Amen

Lord, the source of our live. We would like to thank you for all the blessing that you spend to us. Thank you for giving us another day so that we can still enjoy the beautiful morning and meet our friends.

Lord, we know that You will always give what we ask you. May You guide us in doing our activities today in order that we can share our love and help each other.
All of this I ask You in the name of your only Son, our lord Yesus Christ. Amen

In the name of the Father ....

Ketaatan

"Ketaatan kepada Kristus tidak menghapuskan badai kehidupan, tetapi hal ini menentukan apakah kita akan bertahan atau jatuh ketika badai datang menerjang."

Peduli dan Berbagi

Kita hanyalah suatu tanda kehadiran Allah yang hidup dan mengasihi. 
Kita adalah tanda kasih Allah Penyelenggara, bila kita membagikannya sebagaimana kita telah menerimanya, gratis dan dalam kelimpahan.

Jumat, 27 April 2012

Ketaatan


"Ketaatan kepada Kristus tidak menghapuskan badai kehidupan,
 tetapi hal ini menentukan apakah kita akan bertahan atau jatuh ketika badai datang menerjang."

Selasa, 24 April 2012

bukan aku, melainkan DIA ! DIA yang LUAR BIASA!


Bukan, bukan aku...tapi DIA! DIA yang LUAR BIASA!
Sekarang, aku hidup bukan aku sendiri yang hidup melainkan Bapa yang hidup di dalam aku.
Seperti benih gandum, ia harus mati dahulu barulah ia akan berbuah. Ya, BERBUAH!!
Berbuah bukan sembarang berbuah tapi benar-benar BERBUAH!


Sejarah kongregasi PI


Pendirian kongregasi kami -persekutuan religius suster-suster Penyelenggaraan Ilahi- pada tanggal 03 Nopember 1842 merupakan suatu tanggapan yang lahir dari iman kepercayaan atas tuntutan konkret masa itu.


Eduard Michelis, seorang imam praja, tergerak hatinya oleh kesengsara- an dalam masyarakat, oleh ter-abaikannya kebutuhan dasar jiwa raga dan kemerosotan dalam bidang susila maupun kerohanian dari anak-anak dan yatim piatu yang berasal dari lapisan masyarakat termiskin di kota Münster (Jerman). Atas dasar iman kepercayaan yang dalam akan Penyelenggaraan Ilahi, ia menyadari tantangan jaman ini sebagai panggilan Allah, dan ia menanggapinya dengan sikap cinta kasih kristiani.
Dalam mencari kemungkinan-kemungkinan untuk membantu secara efektif, ia sampai pada keputusan untuk mendirikan persekutuan religius baru, yang akan memberikan hidup kekeluargaan serta pendidikan kepada anak-anak yatim piatu yang miskin itu. Ditemuinya beberapa pemudi yang merasa dirinya terpanggil untuk hidup membiara dan bersedia mengabdikan diri dalam menanggulangi situasi anak-anak tersebut. Mereka menerima tanggung jawab atas penyelenggaraan sebuah rumah yatim piatu untuk anak-anak miskin di St. Mauritz, Münster. Dengan demikian mulailah kongregasi kami.

Berawal mula hanya untuk pemeliharaan anak-anak yatim piatu, namun dalam perjalanan waktu bertambahlah tugas-tugas lain seperti: tugas misi, pedagogis, pastoral, karitatip, perawatan dan ekonomi rumah tangga di sekolah-sekolah, taman kanak-kanak, sekolah kepandaian putri, di paroki, rumah sakit, panti werda dan panti-panti sosial.

Kongregasi berkembang melampaui Jerman, menyebar ke bagian dunia lainnya:

1876 suster-suster pertama datang ke Belanda. Mereka harus meninggalkan Jerman akibat Kulturkampf.
1895 suster-suster Jerman berangkat ke Brasil, di mana sekarang ini kira-kira 850 suster berkarya di empat propinsi dan empat regio, yang melampaui perbatasan Brasil yaitu di Paraguay, Bolivia dan Mosambik/Afrika Tengah.
1934 propinsi Belanda mengutus suster-suster pertama ke Indonesia, di mana sekarang ini ada 120 suster yang berkarya.
1955 suster-suster dari Belanda berangkat ke Aruba, Antilla kecil. Sekarang ini masih ada satu orang suster yang berkarya di sana.
1960 suster-suster kami memulai di Malawi, Afrika Tengah. Di regio ini ada 20 suster Malawi dan Jerman yang melaksanakan pelayanan.
2000 propinsi Porto Alegre, Brasil mengutus dua suster ke Timor Loro Sae, sekarang ini mereka mendukung kelanjutan sebuah proyek misi.
Saat ini jumlah suster-suster kami seluruhnya: 1586 suster di delapan propinsi dan lima regio

Eduard Michelis,Pendiri Tarekat Suster-suster Penyelenggaraan Ilahi


Panti Asuhan di St. Mauritz
Pada tanggal 6. Pebruari 1813 Eduard Michelis lahir sebagai anak ke-5 dari keluarga Michelis. Ibunya, Auguste Schaffer merupakan ibu yang penuh kasih dan memberi pengarahan iman dalam keluarga. Ia beriman kuat akan Penyelenggaraan Ilahi. Ketika ia telah berusia lanjut, ia menulis kepada puteranya Eduard:" "Kalian,  ayah dan anak merupakan segala-galanya bagiku. Allah adalah saksiku, betapa sering aku meminta-Nya, supaya kalian dijauhkan dari segala kecelakaan yang mungkin dapat mengena kalian dan menyerahkan kalian kepadaku, supaya aku dapat melihat kalian bahagia” (Sept.1836, EM hal.13).
Wanita yang lembut dan mempunyai kedalaman hidup batin ini, membentuk suasana dan semangat keluarga. Ia merupakan jiwa keluarga. Sepanjang masa hidupnya, Eduard Michelis sangat dekat dengannya. Semangat jiwa Eduard Michelis sangat serupa dengannya, bahkan sejak kecil ia telah berpegang teguh pada iman.
Dalam tahun 1826, waktu semangat gerejani belum berkembang, ibunya menemukan Eduard yang berumur 13 dengan menulis sepujuk surat dengan sangat berkonsentrasi. Ketika ia bertanya, kepada siapa ia menulis, Eduard menjawab: "Ah, Ibu, saya menulis kepada Raja, supaya ia tidak begitu menindas umat Katolik lagi”.
Ayah Eduard Michelis, Franz Michelis adalah mantan Letnan. Ia sering bercerita kepada anak-anaknya tentang perjuangan orang-orang yang membela hidup sesama. Eduard Michelis seringkali menjadi begitu berapi-api mendengar dan menceritakan kembali berbagai kisah tersebut, sehingga terkadang ia sampai melompat di atas kursi.
Sejak Oktober 1926 ia bersekolah di Gymnasium Paulinum, Münster. Ia sangat bersemangat dan cerdas. Ia lulus dengan nilai terbaik pada tahun 1832. Setelah itu ia studi Teologi di Universitas Münster. Kemudian ia masuk seminari dan pada tanggal 27 Mei 1836 dalam usia 23 tahun, ia ditahbiskan sebagai imam. Setelah tahbisan ia ingin melanjutkan studi, namun ia diutus menjadi sekretaris rahasia dari Uskup Klemens August dan sebagai pastor pembantu di Köln.
Melalui kericuhan di Keuskupan Köln, karena melawan politik Pemerintahan Prussia tentang pernikahan campur (Uskup menghendaki agar pasangan campuran tidak diberkati secara gerejani, bila sejak awal tidak ada jaminan pendidikan katolik bagi semua anak-anak mereka).
Konflik ini mencapai puncaknya dan pada tanggal 20 November 1837 Uskup Agung ditangkap. Ia ditanya, siapa yang ia inginkan untuk mendampinginya dan ia menjawab "Hanya pastor pembantuku, Michelis”. Demikianlah Eduard Michelis dan uskupnya ditangkap dan dibawa ke Minden. Pada tanggal 31 Desember tiba-tiba dan tanpa alasan Eduard Michelis dibawa ke Magdeburg. Eduard Michelis menderita TBC berat dan hampir meninggal. Berdasarkan penyakitnya ini pada tanggal 1 April 1840, dia dibebaskan dan dibawa ke Erfurt dengan penjagaan ketat. Pada tanggal 21 April 1841 ia kembali ke Münster. Untuk pemulihan kesehatan, ia tinggal di St.Mauritz. Bersama beberapa imam, ia memulai majalah mingguan keuskupan "Sonntagsblatt” untuk umat katolik. Majalah ini memberi orientasi tentang religiusitas-hidup gerejawi dan hal-hal yang penting.
Hati Eduard Michelis sangat tersentuh ketika ia berjalan-jalan dan melihat penderitaan dari anak-anak miskin dan terlantar di kampung halamannya ini. Nasibnya sendiri yang berat telah membuatnya melihat penderitaan ini. Demikianlah ia tidak dapat melepaskan pandangan dari penderitaan anak-anak ini, sebagaimana dilakukan orang-orang sekampungnya. Pada tanggal 28 Desember 1841 Eduard Michelis bersama teman-teman imamnya yaitu Spiegel dan Aumöller membicarakan cara menolong anak-anak terlantar ini. Mereka bertiga menyadari bahwa tidaklah mudah untuk merealisir rencana ini. Di Münster tidak ada tarekat yang dapat mengambil alih penanganan anak-anak yatim piatu ini. Oleh karena itu diputuskanlah untuk mendirikan sebuah tarekat. Pada tanggal 25 April 1842 diletakkan batu pertama untuk mendirikan rumah yatim piatu. Setelah 6 bulan lamanya pembangunan, berdirilah rumah kecil dengan sebuah kapel. Eduard Michelis menetapkan tanggal 3 November 1842 sebagai hari pendirian tarekat ini. Pada hari tersebut diterimalah anak-anak yatim piatu dan empat perempuan muda untuk mengurus mereka. Tarekat ini diberi nama "Tarekat Suster-sustser Penyelenggaraan Ilahi”. Eduard Michelis telah menemukan dasar kebenaran iman bahwa segalanya terjadi seturut Penyelenggaraan Ilahi.
Eduard Michelis mengakui betapa pentingnya pengarahan rohani dalam hidup membiara bagi persekutuan religius muda ini. Karena di jerman tidak ditemukannya tarekat yang cocok, ia membawa ketiga calon untuk pendidikan dasar di biara Suster-suster Penyelenggaraan Ilahi di Rappoltsweiler. Pengarahan hidup membiara dari beberapa calon lainnya dibimbingnya sendiri di rumah panti asuhan St.Mauritz. Permulaan ini berat. Kesulitan terutama dalam hal materi. Setelah beberapa minggu seorang calon yaitu Ludowine dari Haxhausen yang diharapkan Eduard Michelis untuk memjabat sebagai pimpinan, mengundurkan diri. Juga Rosa Wesener yang mengurus keuangan panti pulang ke Dülmen.
Pada tahun 1842 Suster Elisabeth Sarkamp diangkat sebagai Ibu panti yang ketiga. Pendampingnya yang setia adalah Sr. Magdalena Hambach yang bergabung dengan tarekat pada awal tahun 1843. Tentang kegiatan kedua suster ini, Franz Spiegel menulis dalam buku hariannya:"Ketika Sr. Elisabeth dan Sr. Magdalena mengambil alih pengelolaan panti asuhan, keadaan menjadi lebih baik. Saya selalu dengan penuh hormat dan kekaguman memandang mereka yang demikian setia, tak kenal lelah dan tanpa memikirkan diri sendiri. Sr. Elisabeth memancarkan kelembutan, ketenangan dan perhatian yang terus-menerus. Sedangkan Sr. Magdalena membawa kegembiraan dan wajah yang cerah. Mereka membawa berkat dari wajah Allah. Bila saya memandang masa depan yang tanpa harapan, berkatalah Sr. Magdalena melalui kata-kata sederhana tetapi dengan sukacita untuk memberanikan".
(Sumber pustaka: Petra Nettelbusch, Die Genossenschaft der Schwestern von der Göttlichen Vorsehung zu Münster i. Westf., Ihr Werden, Wachsen und Wirken 1842-1928, Münster 1928; Eduard Michelis, Ein Lebens- und Charakterbild 1813-1855, Münster 1952; Sr. Angelika Welzenberg, Die Westfälische Provinz der Ordensgemeinschaft der Schwestern von der Göttlichen Vorsehung, Münster 1991)
DOA
Allah Tritunggal,
bersama-sama kami berterima kasih pada-Mu atas panggilan hidup bhakti dan atas keanggotaan kami dalam Tarekat para Suster Penyelenggaraan Ilahi.
Kami berterima kasih atas Bapak Pendiri kami Eduard Michelis. Dia telah dipenuhi oleh cinta-Mu; dan cintanya berpihak pada Gereja, mereka yang miskin dan menderita. Semoga dia memanjatkan doa kepada-Mu untuk kami, sehingga kami memiliki cinta yang besar pada Ekaristi, roti kehidupan yaitu roti yang menghidupi iman kami, juga pada saat kami lemah sehingga harapan dan solidaritas kami kuat. Semoga sabda-Mu pada kami senantiasa mejadi kekuatan dan suka cita dalam perjalanan mewujudkan kerajaan-Mu.
Berkati kami dan seluruh Kongregasi, sehingga kami tetap setia pada karisma dalam kekuatan roh-Mu dan menjawab tanda-tanda jaman dalam iman dan kasih. Amin. (Suster-suster Penyelenggaraan Ilahi)

Selasa, 03 April 2012

Quadragesima - Pra-Paskah

Pra-Paskah adalah masa yang mendahului hari raya Paskah dalam agama Kristen. Masa ini mencakup empat puluh hari mulai hari Rabu Abu sampai hari Minggu Paskah, dengan berbagai liturgi yang diakhiri sampai Kamis Putih, menjelang peringatan 3 peristiwa amat penting yaitu Kematian Yesus pada hari Jumat Agung, yang dilanjutkan dengan penguburannya dan masa tinggalnya di dalam kubur, serta kebangkitan-Nya dari kematian pada hari Minggu Paskah.

Kalau Paskah memperingati kebangkitan Yesus setelah kematiannya di atas kayu salib, masa Pra-Paskah berhubungan dengan persiapan Pekan Suci, yang memperingati kejadian yang menuju ke Pengadilan Yesus terakhir oleh Kekaisaran Romawi. Ini terjadi di antara tahun 29-33 Masehi.

Pra-Paskah ini merupakan persiapan penyesalan orang percaya, melalui doa, penyesalan, pertobatan, pemberian sedekah, dan mengingkari diri. Tujuan ini lebih ditekankan saat memasuki masa perayaan tahunan Pekan Suci, yaitu peristiwa Kematian dan Kebangkitan Yesus. Ada empat puluh hari dalam masa pra-paskah yang ditandai dengan berpantang dari makanan dan kenikmatan, dan sikap penyesalan lainnya. Hal ini merujuk pada peristiwa yang dicatat di kitab-kitab Injil Sinoptik (Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas, bahwa Yesus Kristus berpuasa 40 hari 40 malam lamanya di padang gurun sebelum memulai pekerjaan-Nya, di mana Ia dicobai oleh Iblis

Sebuah Renungan

Banyak orang yang ingin berkembang, tapi banyak juga yang bingung bagaiamana atau darimana harus memulai. Dan ini renungan untuk membantu anda dalam mengembangkan kemampuan diri.
1. Membaca referensi ilmu setiap hari
Tidak ada cara yang lebih mudah dalam menambah pengetahuan untuk mengembangkan diri kecuali membaca buku. Membaca buku setiap hari akan membuka wawasan dan pengetahuan anda mengenai ilmu-ilmu pengembangan diri yang sedang tren saat ini.
2. Mempelajari bahasa baru
Berapa banyak bahasa yang anda kuasai saat ini? tiga? empat? atau lima bahasa? Semakin banyak bahasa yang anda kuasai, maka semakin tinggilah nilai jual anda, dan tentu saja otak anda akan lebih bermafaat.
3. Cari hobi baru
Jangan pernah meremehkan hobi, jika anda merasa hobi adalah aktifitas buang-buang waktu, maka anda harus berfikir ulang. Selain bisa membuat rileks yang akhirnya berimbas pada ‘kesegaran’ pikiran, hobi juga bisa menghasilkan keuntungan, baik materi atau tidak.
Carilah hobi baru, jika anda suka olahraga dan penyuka futsal, maka pelajari juga olahraga lain seperti renang misalnya.
4. Ambillah kursus
Mengikuti kursus merupakan cara lain untuk mengembangkan kemampuan anda.
5. Cipatakan ruangan ‘kreatif’
Ruangan yang kreatif akan merangsang otak kita untuk menciptakan sesuatu yang kreatif juga. Buatlah ruang kerja anda ‘berbeda’, jangan hanya sebuah ruangan kotak yang menjemukan yang seolah-olah mengusir anda untuk segera pulang.
6. Tingkatkan kemampuan anda
Sejauh mana kemampuan Public Speaking anda? atau sudah berapa teknik wawancara yang anda kuasai? Tingkatkan kemampuan yang anda miliki hingga anda merasa ahli pada kemampuan tersebut. Jangan pernah berhenti untuk terus mengembangkan kemampuan anda.
7. Bangun lebih pagi
Jika anda bangun lebih pagi itu artinya waktu untuk mengerjakan hal-hal produktif ikut bertambah.
8. Miliki waktu olaharaga secara rutin
Kemampuan sebaik apapun tidak akan bisa maksimal jika kondisi badan anda tidak sehat. Buatlah waktu rutin untuk berolahraga, jangan sampai kemampuan anda tertutup penyakit yang sering menghampiri tubuh anda.
9. Menulis
Menulis merupakan salah satu aktifitas yang mampu mengasah kemampuan otak anda secara penuh. Jurnal, buku atau blog bisa menjadi alternatif untuk memulai tulisan pertama anda.
10. Keluar dari rutinitas
Salah satu hal yang membuat kreatifitas macet adalah rutinitas. Keluarlah dari rutinitas anda. Contoh sederhana, cobalah anda berangkat ke kantor dengan rute yang berbeda dari biasanya.
11. Mintalah umpan balik
Umpan balik atau feedback merupakan hal penting untuk mengukur sejauh mana hasil yang anda dapat. Mintalah umpan balik dari rekan kerja atau keluarga dan gunakan hal itu sebagai acuan untuk mengembangkan kemampuan diri anda.
12. Belajar dari orang lain
“Bahkan orang bodoh-pun bisa benar”, demikian kira-kira istilah yang tepat untuk menggambarkan point ini. Setiap orang unik dan setiap orang merupakan guru bagi kita. Jangan merasa bahwa anda merasa lebih pintar dalam segala hal, tetaplah rendah hati dan mau membuka diri terhadap orang lain.
13. Keluar dari kebiasaan buruk
Sering terlambat masuk kantor? atau sering mengingkari janji? itu adalah beberapa contoh kebiasaan buruk. Segera tinggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk anda. Kebiasaan buruk sekecil apapun bisa mengakibatkan hambatan dalam mengembangkan kemampuan anda.
14. Tentukan waktu istirahat
Manusia memiliki batas, bahkan mesin-pun butuh istirahat. Atur waktu istirahat anda, dan tepati itu.
15. Patuhi komitmen
Sebaik apapun rencana yang anda buat, sebaik apapun tools dan fasilitas yang anda punya, tanpa sebuah komitmen maka rencana dan mimpi anda mustahil untuk terwujud. Jaga selalu komitmen dan konsisten pada mimpi dan tujuan anda.
16. Berdoa kepada Tuhan
Sebaik apapun rencana yang anda buat, sekuat apapun kekuatan yang anda punya, tanpa bimbingan dan rahmat dari-Nya maka rencana dan mimpi anda mustahil untuk terwujud. Selalu berdoa mohon petunjuk dan bimbingan-Nya dan bersyukur maka percaya dan yakinlah mimpi dan tujuan anda akan terwujud.
Mat 7:7 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
Mar 11:24 “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”

Berdoa Menurut Perintah Tuhan Yesus

1. Berdoalah dengan tekun.

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Matius 7:7)
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: “Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” Kata Tuhan: “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? (Lukas 18:1-7)
Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama.  (Kisah Para Rasul 1:14)


2. Berdoalah secara tersembunyi.

Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. (Matius 6:6)


3. Berdoalah dengan tidak bertele-tele.

Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. (Matius 6:7)


4. Berdoalah dalam nama Yesus.

”… dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” (Yohanes 14:13-14)
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. (Yohanes 15:7)


5. Berdoalah dengan iman dan keyakinan bahwa doamu sedang dikabulkan.

Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. (Markus 11:24)

6. Berdoalah menurut pola ”Doa Bapa Kami”.
Karena itu berdoalah demikian:Bapa kami yang di sorga, Dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] (Matius 6:9-13)

7. Berdoalah dengan hati mengampuni dan hati yang percaya.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Matius 5:44)
Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; (Lukas 6:27)
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” (Matius 6:14-15)
Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” (Markus 11:25)
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu..”
(Matius 5:23-25)
“Therefore I tell you, whatever you ask for in prayer, believe that you have received it, and it will be yours ” (Markus 11:24)

8. Berdoalah dengan rendah hati dan dengan pertobatan.
”…dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;”
(Matius 6:12)
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
(Lukas 18:13)
Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
(Lukas 22:40)

9. Berdoalah untuk kuasa dari Roh Kudus.
”Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Lukas 11:13)
”Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” (Lukas 24:49)
”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8)

10. Berdoalah untuk pekerjaan Tuhan.
”Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” (Matius 9:38)
Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” (Lukas 10:2)

Easter 2012

Paskah adalah perayaan kebangkitan Yesus Kristus, sang Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Paskah merupakan perayaan yang terpenting, festum festorum, di mana sebelumnya Tuhan Yesus merayakannya di dalam Perjamuan Malam bersama para murid-Nya.
Masa pra-Paskah adalah masa empat puluh hari sebelum Paskah, dimulai dari Rabu Abu  hingga memasuki Jumat Agung , yang memperingati memperingati kejadian yang menuju ke penghukuman Yesus di atas kayu salib. Ada empat puluh hari dalam masa pra-Paskah yang ditandai dengan berpantang dari makanan dan kenikmatan, dan sikap penyesalan lainnya.
Memasuki masa-masa Paskah 2012 ini mari kita menyesali dosa-dosa kita, memperbaharui iman kita, serta mempersiapkan diri dalam menyambut perayaan sukacita keselamatan kita. Immanuel.

Badge

The Winner