Tidak ada anak yang BODOH
apabila diajar oleh Guru baik dan memiliki metoda pengajaran yang baik

Senin, 20 Februari 2012

Persiapan PASKAH

Pada akhir bulan Februari ini kita akan merayakan hari raya Rabu Abu. Saatnya kita memulai pertobatan dan masa puasa selama 40 hari.

Baiknya kita mulai menyiapkan diri kita dari sekarang karena Paskah memiliki makna yang sangat dalam dan jauh lebih penting daripada hari raya Natal.

Pada hari raya Rabu Abu, kita akan menerima abu di dahi kita, sebagai tanda bahwa kita, manusia berasal dari debu/tanah dan akan kembali menjadi debu. Kita hanya mahluk ciptaan Tuhan yang lemah, namun karena rahmatNya, Tuhan meninggikan kita di antara mahluk ciptaanNya yang lain. Kita seharusnya bersyukur akan hal ini. Namun sering kali kita lupa. Lupa pada rahmat Tuhan. Lupa untuk bersyukur. Kita terus-menerus melakukan dosa.

Namun Yesus diutus Tuhan untuk menjadi silih atas dosa kita. Dan pada perayaan Paskah, kita akan sangat mensyukuri hal itu. Karena Tuhan, bagaimanapun juga, masih mau mengampuni kita dari dosa, dengan pengorbanan Yesus di kayu salib.

Paskah Tuhan yang pertama sudah berlalu, ketika bangsa Israel berhasil keluar dari Mesir, sebagai bangsa jajahan. Nabi Musalah yang membebaskan mereka dengan pertolongan Tuhan. Kini Paskah Tuhan yang kedua, adalah saat dimana Yesus wafat, disalib, dan dibangkitkan dari antara orang mati.  Seperti yang kita ketahui, diawali dengan perayaan Rabu Abu, kemudian masuk Tri hari Suci, diakhiri dengan misa Paskah. Yesuslah sang pembebas kali ini, pembebas manusia dari dosa-dosa, diutus sendiri oleh Tuhan kepada umatNya.

Ada baiknya kita  melihat pesan di balik peristiwa mulia ini, yaitu pertobatan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan.

Rabu Abu - masa pertobatan, mari kita mengawali usaha pertobatan kita dengan berpantang dan berpuasa selama 40 hari, dengan kesungguhan hati, dan betul-betul mengarahkan diri kita kepada Tuhan, Allah yang Esa. Kemudian mengakulah dosa di hadapan pastor secara jujur, karena pastor adalah wakil para rasul Yesus di dunia. Bacalah Matius 4 : 1-11 tentang Yesus berpuasa di padang gurun, lalu Matius 6 : 16-18 tentang Hal Berpuasa, dan Markus 2 : 18-22 juga tentang Hal Berpuasa untuk meneguhkan puasamu.
 
Minggu Palma - penyambutan Yesus memasuki gerbang Yerusalem, mari kita menghadapi persiapan paskah dengan mengikuti misa Minggu Palma di gereja. Jangan lupa untuk membawa daun Palma sebagai lambang menyambut kehadiran Yesus di tengah umat. Bacalah Markus 11 :1-11 atau Lukas 12 : 9-19 tentang Yesus dielu-elukan di Yerusalem untuk mengenang peristiwa itu.

Kamis Putih - wujud persatuan dan pelayanan terhadap sesama manusia, mari kita selalu merayakan ekaristi selama masa pra Paskah, untuk mengenang peristiwa perjamuan malam terakhir Yesus bersama murid-muridNya, sehari sebelum ia ditangkap untuk dihukum mati. Mari kita melakukan perintah Yesus, yaitu agar kita saling melayani satu sama lain, seperti yang dicontohkanNya pada malam perjamuan terakhir. Melayani sesama secara konkrit adalah wujud cinta kita pada sesama. Dengan saling melayani kita merendahkan diri dan mampu menghormati orang lain. Sebab orang lain juga berharga di mata Tuhan. Bacalah Lukas 22 : 7-13, 14-23, 24-38 tentang Persiapan untuk makan Paskah, dan juga Yohanes 13 :1-20 tentang Yesus membasuh kaki murid-muridNya, dasar sikap pelayanan kita pada sesama.

 
Jumat Agung - mengenang wafat Tuhan, mari kita memulai perayaan Paskah Tuhan dengan menemani Yesus berdoa di taman Getsemani, sesaat sebelum ia ditangkap oleh para algojo. Di taman itu Ia berdoa kepada Bapa, mohon kekuatan di dalam ketakutanNya sebagai manusia. Takut akan cawan yang harus diminumNya. Saat inilah kita juga berdoa kepada Bapa mohon pengampunan atas segala dosa kita, yang menyebabkan Anak Domba itu dikorbankan. Mari kita berdoa sambil meresapi malam-malam mencekam saat Yesus akan ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama, diadili. Bacalah Markus 14 : 32-42, 43-52. Kemudian, mari kita ikuti misa syukur agung pada malam Jumat Agung, karena pada hari inilah Yesus wafat dan menyerahkan nyawaNya di atas kayu salib. "Eloi Eloi Lama Sabathani" adalah doaNya yang terakhir kepada Bapa. Genaplah sudah nas kitab suci beribu tahun yang lalu. Ketika Yesus menghembuskan nafasnya yang terakhir terjadilah gempa bumi di Bukit Golgota. Tirai Bait Allah di Yerusalem terbelah dua. Dan prajurit yang menusuk lambung Yesus pun tersungkur dan mengakui Yesus sungguh Putera Allah. Percayalah kita seperti dia. Bacalah Lukas 23 : 33-43, 44-49, 50-55 dan Yohanes 19 : 16b-27, 28-30, dan 31-37 tentang Yesus disalibkan, wafat, dan dikuburkan.

Malam Paskah - merayakan kebangkitan Yesus, kemenanganNya atas maut, mari kita bersyukur karena Yesus sungguh bangkit dari mati. Ia telah mengalahkan maut. Selama 40 hari Ia menampakkan diri kepada para muridNya. Bahkan ada satu orang RasulNya yang masih tidak percaya, namun Yesus membuktikan kepadaNya bahwa Ia sungguh bangkit dari mati. Kita juga percaya Yesus akan membangkitkan kita dari maut, seperti diriNya, karena Yesus sendiri yang berjanji demikian pada para pengikutNya pada saat itu. Sebelum akhirnya para murid melihatNya naik ke surga, Yesus telah menurunkan Roh Kudus atas mereka, yang akan membimbing para Rasul dan pengikut-pengikutNya selama berada di dunia. Terpujilah Tuhan. Bacalah : Yohanes 20 : 1-10, 11-18, 19-23, 24-29, dan Yohanes 21 : 1-14 atau Lukas 24 : 1-12, 13-35, 36-49, 50-53 tentang peristiwa kebangkitan, penampakan, dan Yesus naik ke surga untuk meneguhkan imanmu.

Percayalah, pertobatan dan pengampunan akan membawamu pada sikap hidup yang lebih baik. Paskah akan menjadi hari raya yang penuh ungkapan syukur dan pemulihan hidup kita di hadapan Tuhan. Tinggalkan hidup kita yang lama, yang penuh dosa. Tinggalkan kebencian, balas dendam, sakit hati, menyakiti diri sendiri. Kita harus menjadi manusia baru yang terus menantikan janji Yesus, yaitu kehidupan abadi bersama para malaikat dalam Kerajaan Allah di surga. Karena itu, sediakan waktumu untuk berpuasa dan bertobat, karena Kerajaan Surga sudah semakin dekat.

Hanya kita yang sungguh-sungguh merendahkan diri dan mau mengakui kedosaan kita, layak menyambut tubuh dan darah Kristus yang suci dalam perayaan Paskah nanti. Berdoalah dan jadilah manusia baru, Sahabat. Selamat Berpantang dan Berpuasa

Rabu Abu dan Makna Puasa


Rabu Abu yang merupakan awal dari masa berpuasa dan berpantang selama 40 hari bagi umat Kristiani utamanya umat Katholik, tentu harus dipandang sebagai masa untuk memperbaiki, merenung, dan meresapi atas perjalanan hidup selama ini dan menjalani serta memikul salib kehidupan bersama-sama dengan Yesus.
Pada masa puasa dan pantang ini, umat Katholik tidak hanya dituntut untuk berpuasa dan berpantang, namun juga menjadi lebih baik dari waktu-waktu sebelumnya. Adalah memprihatinkan jika kita hanya menjadi baik pada masa puasa dan pantang, dan kembali berbuat tercela atau jatuh ke dalam pencobaan seusai ritual suci tersebut.
Memikul beban salib Kristus sendiri tidak hanya wajib dilakukan pada masa puasa dan pantang, akan tetapi juga harus dilakukan sepanjang hidup kita sebagai umat Nasrani. Sebagai umat Katholik kita dituntut untuk selalu berevolusi menjadi lebih baik lagi dari hari-hari kemarin, baik pada masa puasa dan berpantang, namun juga pada saat sesudahnya.
Diakui, tidak mudah bagi kita semua untuk berevolusi menjadi lebih baik lagi, jangankan untuk menjadi lebih baik, sekedar berpantang dan berpuasa saja bagi sebagian orang sudah sangat berat. Padahal kita tidak dituntut untuk melakukan ritual puasa penuh 40 hari seperti yang dilakukan oleh beberapa orang atau kumpulan tertentu pada umat Katholik.
Namun kita tetap harus mau tidak mau untuk berusaha menjadi lebih baik dan jauh lebih baik lagi. Kalau tidak janji baptis yang selalu diucapkan pada malam Paskah menjadi suatu kesia-siaan belaka. Tuhan meski tidak marah saat kita jatuh ke dalam pencobaan, namun Dia mengharapkan agar kita bisa bangkit kembali dan berusaha untuk memperbaiki diri serta tidak putus asa terhadap cobaan hidup yang terus mendera.
Karena keputusasaan adalah awal dari kejatuhan iman, dan kejatuhan iman akan menyeret seseorang jatuh ke dalam jurang dosa yang tidak bertepi. Harus dipahami bahwa hidup itu adalah perjuangan. Dan di dalam berjuang mengarungi kehidupan ini, kita harus menghadapi berbagai pencobaan yang tidak kecil dan tidak sedikit.
Oleh karena itu, kita sebagai umat Nasrani, terlebih umat Katholik, dituntut untuk selalu berusaha, berjuang dan beriman meski berbagai cobaan hidup datang mendera. Dengan berjuang di dalam kuasa nama Nya, niscaya tidak ada masalah yang tidak dapat dihadapi. Karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan kepada umat Nya yang lebih berat dari yang umat Nya mampu hadapi.

Selamat Berpuasa,

Senin, 13 Februari 2012

Makna Valentine

 
Ungkapan perasaan di atas tentunya tak lagi asing bagi Anda, bagi Anda yang sedang jatuh cinta, bagi Anda yang menghargai cinta, maupun bagi Anda yang memiliki cinta.
Di hari kasih sayang, tanggal 14 Pebruari 2012, coba kita renungkan kembali arti cinta dan kasih sayang. Masih adakah valentine di hati kita? Masihkah kita percaya adanya cinta kasih ?
Kartu valentine, bunga mawar, warna merah muda, puisi, coklat, gambar ataupun perhiasan berbentuk hati dan pesta valentine.. Itukah yang sering diingat orang pada hari kasih sayang? Apakah itu cukup untuk menunjukkan cinta kasih yang sebenarnya?
Sekali setahun, budaya yang berasal dari Roma ini dirayakan di banyak negara, termasuk di Indonesia. Apakah ini berarti ungkapan kasih sayang hanya diberikan cukup sekali setahun? Kemanakah perginya cinta kasih pada hari-hari yang lain?
Sejarah menunjukkan bahwa ungkapan kasih sayang yang mulanya hanya berupa pernyataan kasih pada sang kekasih pada saat perayaan Lupercalis, berkembang kearah ungkapan kasih yang berkorban dari Santo Valentino. Lalu apa arti cinta kasih itu sebenarnya? Lalu milik siapakah sebenarnya cinta kasih tersebut? Kepada siapakah Anda memberikan cinta kasih Anda?
dan .......
Bagaimana Anda dapat membagikan cinta kasih?

Happy Valentine Day

Kartu Pos Hari Valentine, ~ 1910