Tidak ada anak yang BODOH
apabila diajar oleh Guru baik dan memiliki metoda pengajaran yang baik

Selasa, 24 April 2012

Sejarah kongregasi PI


Pendirian kongregasi kami -persekutuan religius suster-suster Penyelenggaraan Ilahi- pada tanggal 03 Nopember 1842 merupakan suatu tanggapan yang lahir dari iman kepercayaan atas tuntutan konkret masa itu.


Eduard Michelis, seorang imam praja, tergerak hatinya oleh kesengsara- an dalam masyarakat, oleh ter-abaikannya kebutuhan dasar jiwa raga dan kemerosotan dalam bidang susila maupun kerohanian dari anak-anak dan yatim piatu yang berasal dari lapisan masyarakat termiskin di kota Münster (Jerman). Atas dasar iman kepercayaan yang dalam akan Penyelenggaraan Ilahi, ia menyadari tantangan jaman ini sebagai panggilan Allah, dan ia menanggapinya dengan sikap cinta kasih kristiani.
Dalam mencari kemungkinan-kemungkinan untuk membantu secara efektif, ia sampai pada keputusan untuk mendirikan persekutuan religius baru, yang akan memberikan hidup kekeluargaan serta pendidikan kepada anak-anak yatim piatu yang miskin itu. Ditemuinya beberapa pemudi yang merasa dirinya terpanggil untuk hidup membiara dan bersedia mengabdikan diri dalam menanggulangi situasi anak-anak tersebut. Mereka menerima tanggung jawab atas penyelenggaraan sebuah rumah yatim piatu untuk anak-anak miskin di St. Mauritz, Münster. Dengan demikian mulailah kongregasi kami.

Berawal mula hanya untuk pemeliharaan anak-anak yatim piatu, namun dalam perjalanan waktu bertambahlah tugas-tugas lain seperti: tugas misi, pedagogis, pastoral, karitatip, perawatan dan ekonomi rumah tangga di sekolah-sekolah, taman kanak-kanak, sekolah kepandaian putri, di paroki, rumah sakit, panti werda dan panti-panti sosial.

Kongregasi berkembang melampaui Jerman, menyebar ke bagian dunia lainnya:

1876 suster-suster pertama datang ke Belanda. Mereka harus meninggalkan Jerman akibat Kulturkampf.
1895 suster-suster Jerman berangkat ke Brasil, di mana sekarang ini kira-kira 850 suster berkarya di empat propinsi dan empat regio, yang melampaui perbatasan Brasil yaitu di Paraguay, Bolivia dan Mosambik/Afrika Tengah.
1934 propinsi Belanda mengutus suster-suster pertama ke Indonesia, di mana sekarang ini ada 120 suster yang berkarya.
1955 suster-suster dari Belanda berangkat ke Aruba, Antilla kecil. Sekarang ini masih ada satu orang suster yang berkarya di sana.
1960 suster-suster kami memulai di Malawi, Afrika Tengah. Di regio ini ada 20 suster Malawi dan Jerman yang melaksanakan pelayanan.
2000 propinsi Porto Alegre, Brasil mengutus dua suster ke Timor Loro Sae, sekarang ini mereka mendukung kelanjutan sebuah proyek misi.
Saat ini jumlah suster-suster kami seluruhnya: 1586 suster di delapan propinsi dan lima regio

Tidak ada komentar:

Posting Komentar