Tidak ada anak yang BODOH
apabila diajar oleh Guru baik dan memiliki metoda pengajaran yang baik

Rabu, 07 September 2011

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus


Rasul Paulus mengalami apa artinya kekurangan dan dia juga mengalami apa artinya kelimpahan (Filipi 4:12) namun Rasul Paulus selalu dapat mengucap syukur kepada Tuhan baik dalam keadaan senang maupun susah. Berbagai pergumulan hidup dialami oleh Paulus, ada kalanya ia lapar, haus, dipukul, dianiaya dan sebagainya, tetapi Rasul Paulus selalu dapat mengucap syukur.

Dalam Injil Lukas 17:12 diceritakan tentang 10 orang sakit kusta yang datang kepada Yesus, mereka memohon belas kasihan Yesus, Yesus berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. (Lukas 17:14). Sepuluh orang telah disembuhkan oleh Yesus namun hanya seorang yang datang kepada Yesus dan memuliakan Allah, ia tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? (Lukas 17:17).



Manusia seringkali melupakan kebaikan Tuhan, ketika menghadapi masalah yang berat ada banyak orang yang berseru memohon pertolongan Tuhan tetapi setelah ditolong seringkali mereka lupa. Mengucap syukur dalam segala hal artinya: ketika diberkati ataupun belum diberkati oleh Tuhan kita tetap mengasihi Tuhan. Orang yang mengasihi Tuhan selalu dapat mengucap syukur kepada Tuhan. Kondisi dunia seringkali membuat banyak orang tidak berdaya dan membuat mereka kehilangan ucapan syukur. Sebagai orang yang memiliki iman kepada Tuhan pasti selalu ada harapan. Kita tak perlu takut menghadapi hari depan kita.

Mungkin saat ini kita belum menerima berkat yang dijanjikan Tuhan tetapi jangan berhenti mengucap syukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar